BERBURU (DONGKLAK) BAKALAN BONSAI DI ALAM LIAR

penggalian di hutan

Indonesia yang kaya dengan alam yang melimpah unik dan berimajinasi tinggi tentunya, tidak salah lagi jika Indonesia yang memiliki iklim tropis dan dengan diapit pegunungan pegunungan sehingga tanah subur dan membuhkan banyak tanaman yang dapat menjadi inpirasi. Dalam dunia bonsai , Indonesia ini memiki faktor yang sangat mendukung untuk mencari bakalan bonsai yang menarik.

Salam berkreasi , inofasi dan jangan lupa berbagi. Kali ini kami ingin berbagi pengalaman yang kami saat berpetualang mencari bakalan bonsai, kami disini berburu (dongklak) pohon serut. Dari sekian banyak penggemar bonsai tidak asing lagi dengan pohon serut, karena pohon serut merupakan paling banyak diminati dan sering mengadakan pameran.

Kembali lagi masalah berburu (dongkalak) , dalam berburu dialam liar tidak sembarangan berjalan menselusuri alam , tetapi ada hal-hal yang harus dilakuan seorang yang akan berburu tersebut, seperti menyapkan alat berburu , makanan ,dll.

PERSIAPAN

Persiapan ini meliputi persiapan alat , persiapan fisik, dan persiapan kendaraan. Pesiapan alat ini meliputi bagaiamana kondisi alat yang akan digunakan masih dalam kondisi yang baik atau sudah sedikit berkurang kekuatannya , pengecekan alat ini berfungsi untuk mengetahui kondisi alat , jika terjadi pengurangan daya gunanya seperti pisau kurang tajam maka harus ditajamkan terlebih dahulu. Selanjutnya persiapan fisik , ini merupakan hal yang paling pokok dalam berburu , “kesehatan fisik “ harus optimal , prima. Bagaiamana mungkin jika kondisi kita lemah maka akan mempengaruhi kita dalam mencari , berburu menjadi kurang bertenaga. Diusahakan makan terlebih dahulu sehingga tenaga kita full. Persiapan bekal jika diperlukan , ini juga wajib harus untuk menghindari haus ataupun kelaparan di saat berburu. Fisik kita juga harus di lindungi seperi badan , tangan , kaki, kepala dan seluruh badan , dengan pelindung diri. Terakhir persiapan kendaraan, pengecekan kendaraan ini juga merupakan faktor yang penting juga selain kesehatan fisik rohani dan jasmani , lebih baik tune up secara berkala agar mengetahui kendaraan kita dalam posisi yang seperti apa.

SAAT BERBURU

suasana tebing yang curam

Terkadang ini yang kita lupakan karena ingin memperoleh bakalan yang bagus kita lupa dengan berdo’a, berdo’a disini untuk meminta pertolongan agar diberi keselamatan dalam berburu oleh Tuhan. Jangan lupa berdo’a kawan ;-) savety first. Berburu yang bagus khususnya adalah pohon serut yaitu di pegunungan yang curam ataupun lereng lereng. Di hutan kita akan menjumpai beberapa penghalang seperti duri , jalan licin , mudah longsor dan lain-lain , oleh karena itu kita harus benar benar waspada dengan lingkungan sekitar kita. Untuk menghindari hal hal yang tidak diingkinkan lebih baik saat berburu dengan teman sehingga kita dapat saling bertukar pikiran dan mengkira kira plaining yang akan kita lakukan di tempat tersebut.

Saat berburu janganlah kita terburu buru dalam bertindak kita harus melihat medan sekitar bagaimana lebih bahaya atau mudah dalam pencarian. Terburu buru dalam mencari bakalan juga akan lebih cepat menguras tenaga dan menjadi kurang fokus.

Tips dari saya sendiri jika kalian kawan kawan berburu sendiri diusahakan jangan yang bertebing terlalu juram dan selalu berdo’a sehingga perasaan akan nyaman dan jika kalian berkelompok maka jangan berpencar terlalu jauh , berikan kode tertentu jika merasa kita tertinggal atau menyebar terlalu jauh , sehingga kita dapat mengkira kira kawan kawan kita berposisi di sebelah mananya kita.

SAAT MENEMUKAN / MENGAMBIL BAHAN

Saat menemukan bakalan yang kira kira menurut kita bagus maka jangan lah terburu buru , lihatlah terlebih dahulu posisi dan medannya. Langkah pertama bisa kita menelusuri akar atau mempruning cabang. Gali bagian batang dan akar , dalam memotong kita juga harus mengkira kira panjang seberapa dari pohon sehingga kita tidak akan mengalami kerugian , kita bisa mempendek akar jika sudah selesai nanti dengan mempertimbangkan ukuran pot yang akan digunakan nantinya. Jangan lah sekali kali kita memkasa bagian akar untuk putus , kita potong dengan halus dengan gergaji maupun gunting potong karena akar merupakan tempat pohon mengambil zat hara untuk pertumbuhan. Ranting , dalam memotong ranting , kita juga jangan sembarangan jangan terlalu pendek maupun panjang , kita harus bisa menyeketsa seberapa panjang dan ingat jangan memotong di bagian yang akan tumbuh batang (mata) (tubusan).perhatikan juga hal berikut sebagai tambahan Proses pengambilan bahan sebaiknya tanah di gali dengan radius 50-100 cm dari batang pohon bonsai. Ambilah  dan potong dahan yang tidak perlu, perhatikan bagian akar serabutnya jangan sampai terpotong atau terputus. Bila akar serabut tersebut membawa tanah, angkat juga tanahnya. setelah itu bawalah bonsai dengan karung agar tanah-tanah yang menempel pada akar-akar serabut tetap bisa terbawa. Kesalahan yang banyak terjadi adalah akar serabutnya di potong atau terputus, inilah yang membuat bahan bonsai mudah mati. Jangan memotong seluruh dahan hingga gundul. Sisa kan 1-2 tunas sebagai bahan tumbuh. Kesalahan Ini juga sering terjadi, seluruh dahan, ranting dan daun di gunduli tanpa sisa. Padahal daun-daun tersebutlah tempat terjadinya fotosintesis yang kelak menjadi makanan bagi pohon-pohon bonsai. Bawalah bahan bonsai serut secukupnya, 1-2 bahan.

Lakukanlah secara berhati hati , dimanapun dan kapanpun

Jika telah berhasil mengambil , langsung si setting bagaimana bakalan bonsai tersebut didudukan di dalam pot, ini bertujuan untuk memudahkan dalam pembawaan pulang ke rumah tentunya .

PEMBAWAAN DALAM KENDARAAN

Karena saya atau kami menggunakan motor, maka bakalan bonsai tersebut harus terikat dengan kuat untuk menghindari jatuh dengan tali karet. Sama halnya dengan mobil atau sejenis yang lain , untuk menghindari terjadinya patahan karena goncangan dll.

teman teman seperjuangan

Sekian cerita singkat saya semoga dapat menginspirasi, selamat berkarya.

Tweet

Postingan terkait:

— September 16, 2016 — Add Comment — BERBURU BONSAI